logo blog

Tikus-Tikus Rakus

Tikus-Tikus Rakus

Orang tuaku memiliki beberapa petak sawah namun sebagian besar diberikan kepada orang lain untuk diolah. Tentunya dengan berbagi hasil dan aku tak tahu berapa persen bagian orang tuaku sebagai sewa dan berapa persen untuk orang yang mengolahnya. Tapi, orang tuaku mengolah 2 petak sawah. "Untuk persediaan beras di rumah", katanya.

Kira-kira 3 bulan lalu, kedua petak sawah itu ditanami dengan padi. Entah apa nama jenis padinya, saat itu aku tidak menanyakannya. Dan sekarang padi di sawah telah mengeluarkan bulir-bulir padi yang masih berisi pati susu, yang dalam waktu tiga minggu ke depan akan mengeras, menguning dan siap untuk ditanam.

Untuk sampai pada pertumbuhannya sekarang ini, telah dikerahkan perjuangan yang begitu gigih. Kurasa, layaklah diberikan penghargaan pahlawan untuk orang tuaku dan juga kepada para petani lainnya.

Soalnya, diawal-awal padi ditanami adalah musim kemarau. Para petani berjuang untuk mengairi tanaman padinya agar tidak mati. Suplai air irigasi juga semakin berkurang karena debit air sungai sebagai sumber air irigasi mulai berkurang. Beruntung, sebulan setelah ditanam, hujan telah turun dan kerjaan petani dapat berkurang.

Tapi, di beberapa petak sawah yang ada di daerahku, termasuk kedua petak sawah milik orang tuaku mulai diserang hama tikus. Pertama-tama hanya sedikit. Tapi dalam hitungan hari, tanaman padi di sawah orang tuaku telah banyak dirusak. Kurasa sekarang luasnya kira-kira 15 meter persegi setelah dilakukan usaha untuk membasmi dan mengusirnya.

Namun yang membuat hati kesal adalah bahkan hingga sekarang, tikus-tikus ini masih saja merusak tanaman padi yang telah keluar bulir-bulirnya.

Kalau saja mereka bisa berhenti untuk merusak tanaman padi orang tuaku. Setidaknya, disisakan untuk kami, tapi hingga sekarang mereka tak puas-puas juga. Tak jera-jera juga padahal sudah puluhan tikus kami bunuh.

DASAR TIKUS RAKUS TAK PERNAH PUAS! !

Share this:

Tidak ada komentar