Hari ini aku memindahkan sisa batu bata dari kandang ternak yang telah selesai dibangun. Sebenarnya batu bata itu telah sebulan ini di tepi jalan dimana diletakkan oleh penjual batu bata. Mungkin sisa batu bata ada sekitar 500 batu lagi dari sebelumnya 2000 batu.
Jadi aku akan memindahkannya ke tempat yang terlindung dari cuaca, sinar matahari dan hujan. Jadi sisa batu bata ini bisa bertahan lebih lama dan mungkin bisa dipakai kemudian.
Pertama-tama batu bata disusun empat batu. Kemudian disebelahnya disusun empat batu bata tapi dengan posisi yang berlawanan 90 derajat dengan susunan batu bata sebelumnya. Misalnya, bila susunan batu bata petama menghadap utara-selatan maka selanjutnya menghadap timur-barat.
Demikian juga dengan susunan batu bata di atasnya. Hingga akhirnya susunan yang satu dengan yang di atasnya akan saling mengunci.
Tadi aku sempat membayangkan filosofi yang bisa diambil dari susunan batu bata yang telah selesai aku pindahkan dan susun di tempat yang baru.
Jadi aku mengambil sebuah filosofi tentang kehidupan sosial di antara anggota keluarga ato di antara masyarakat bahkan dalam kehidupan berbangsa.
Apa itu?
Ok. Mari aku jelaskan dengan singkat, padat dan cepat. Begini ceritanya.
Ini adalah sebuah demokrasi. Dengan susunan batu bata yang saling berlawanan maka susunan batu bata bisa lebih tinggi karena mereka saling mengunci dan menopang. Ini bisa dikatakan bahwa setiap orang mungkin saja berbeda dalam prinsip atau pandangan yang dianutnya.
Mungkin saja berbeda dalam agama, suku atau warna kulit. Mungkin saja berbeda dalam partai politik yang didukungnya. Namun, dengan mencontoh susunan batu bata ini maka akan menghasilkan sebuah kemajuan tanpa menghilangkan setiap individu.
Hal ini seharusnya menjadi sebuah kelumrahan dalam kehidupan demokrasi. Semua orang atau kelompok bisa berbeda dalam pandangannya namun pada akhirnya akan menghasilkan sebuah bangunan peradaban tanpa menghilangkan jati dirinya.
Tidak ada komentar