logo blog

Guru Masa Sekarang

Guru Masa Sekarang

guru jaman dulu vs jaman sekarang

Ada beberapa kasus dimana guru dilaporkan ke polisi karena dianggap melakukan kekerasan terhadap anak didiknya. Hal ini menjadi sebuah kerisauan untuk profesi guru. Beberapa teman yang berprofesi guru menjadi memiliki rasa takut untuk memberikan hukuman bagi anak didiknya.

Dulu sewaktu kelas 3 SD di tahun 1994/1995, aku punya seorang guru yang sangat keras. Panggilannya adalah Pak Panjet, marga Pardede. Orangnya sudah tua dan merupakan tipe guru jaman dulu yang terkenal displin dan keras.

Waktu kelas 3 SD, mata pelajaran yang difokuskan adalah Matematika perkalian. Di dinding depan kelas, di samping papan tulis, ada sebuah papan berisi tabel perkalian. Setiap hari kami akan disuruh untuk membaca tabel perkalian tersebut. Setelah itu disuruh berbalik badan, supaya tidak melihat tabel perkalian, dan disuruh mengulang perkalian yang telah dibaca sebelumnya. Bila tak bisa maka kita akan distrap.

Di lain waktu, Pak Panjet akan berjalan ke arah meja satu persatu dan dengan acak akan bertanya sebuah perkalian. Kita harus menjawabnya dengan cepat karena kalau tidak tamparan keras akan mendarat di pipi.

Lain lagi, bisa-bisa kepala kita dipukul dengan penghapus papan tulis. Atau pernah diludahi. Dan masih banyak lagi hukuman-hukuman yang teramat keras untuk anak kelas 3 SD.

Kurasa, guru-guru jaman sekarang tidak ada lagi yang sekejam Pak Panjet, guruku yang tetap kuhormati hingga saat ini.

Setiap anak memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Juga memiliki daya tangkap yang berbeda-beda. Juga memiliki tingkat kenakalan yang berbeda-beda. Disinilah seorang guru harus bisa dengan jeli mengenali anak didiknya. Memang menjadi pekerjaan yang sangat berat dan kurasa mustahil untuk mengenal kepribadian setiap anak didiknya. Telebih bila sang guru mengajar di beberapa kelas yang berbeda.

Dan ternyata sekolah bukanlah hanya sebatas tempat untuk mengajar dan diajar. Melaikan sebuah lembaga/tempat untuk mendidik dan dididik. Ini adalah sesuatu yang berbeda. Selain mengajar mata pelajaran di sekolah, guru juga harus memberi pendidikan bagi anak didiknya. Termasuk tentang displin, etika dan moral.

Disinilah anak sekolah jaman sekarang tidak mampu untuk memahaminya. Sekolah memiliki peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh setiap siswa/siswi. Misalnya, jam masuk sekolah, jam istirahat dan jam pulang. Bila ada yang melanggarnya maka wajib diberi hukuman.

Lagipula, kalau hanya ingin pintar dengan setiap mata pelajaran, panggil saja guru privat ke rumah dan jadilah home schooling.

Jadi, pemerintah seharusnya mengambil tindakan cepat agar masalah ini tidak berlarut-larut. Harus ada penyelesaian yang tepat. Sejauh mana seorang guru dapat memberikan hukuman kepada siswa/siswi yang bandal? Apakah dibenarkan memberikan hukuman fisik?

sumber foto: kaskus.co.id

Share this:

Tidak ada komentar