logo blog

Musim Hujan Datang Setelah Kemarau Panjang

Musim Hujan Datang Setelah Kemarau Panjang

musim hujan

Semua orang tahu bahwa Indonesia yang terletak di daerah tropis hanya memiliki dua musim saja. Musim hujan dan musim kemarau. Secara umum, seperti dalam pelajaran SD, musim kemarau dari bulan Maret hingga Agustus. Sedangkan musim hujan dimulai bulan September hingga Februari, dengan puncaknya pada bulan Desember. Menjadi sebuah lelucon bagi sebagian masyarakat Indonesia, bila sudah memasuki bulan September maka ember harus disediakan.

Di daerah Tapanuli, khususnya kota Balige, musim kemarau pada tahun ini telah dimulai sejak bulan Januari. Ini menjadi musim kemarau yang sangat panjang karena barulah setelah memasuki bulan September, yaitu saat ini, hujan turun membasahi bumi. Bisa dikatakan musim kemarau selama 8 bulan. Tidak ada hujan yang turun setetespun selama berbulan-bulan. Kalau tidak salah, hujan hanya turun di bulan Mei. Dimana menurut Badan Meteorologi dan Geofisika, itu hanyalah fenomena berakhirnya fenomena El Nino dan dimulainya fenomena La Nina. Sebab itu hanya berlangsung selama sebulan saja dan musim kemarau berlanjut berbulan-bulan.

Karena mayoritas masyarakat di Tapanuli adalah petani padi sawah yang memerlukan air yang berlimpah, sedangkan air irigasi tidak mampu mengairi seluruh sawah petani, akhirnya banyak sawah yang mengalami kekeringan. Bahkan ada yang akhirnya puso.

Dan sekarang, hujan telah turun. Bagi petani-petani di daerah ini, datangnya musim hujan menjadi angin segar. Menjadi berkat yang sangat berharga. Hujan yang selama ini ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Riang gembira dan ceria terlihat di wajah mereka, seolah kerugian yang dialami di musim kemarau yang telah lewat tak pernah terjadi.

Semangat baru muncul kembali. Semangat untuk turun ke sawah untuk memulai yang baru dan berharap, hasil yang didapat pada musim kali ini akan berlipat ganda untuk menggantikan kerugian di musim sebelumnya.

Share this:

1 komentar

thank nice infonya, silahkan kunjungi balik website kami http://bit.ly/2xRreQj